Begitu banyak manfaat dari mengantri. Kesadaran untuk antri sangat diperlukan, Â lebih-lebih di masa menjelang lebaran ini dimana banyak orang yang melakukan perjalanan mudik. Â
Kesabaran kita dalam mengantri benar benar akan diuji. Entah saat antri di pom bensin, Â di traffic light, Â di rest area, ataupun di tempat ibadah.
Mengajarkan budaya antri
Adalah penting untuk mengajarkan budaya mengantri pada anak sejak dini, Â karena budaya mengantri dapat dijadikan ukuran apakah sebuah masyarakat mentaati aturan di negaranya atau tidak.
Budaya mengantri dapat menjadi cerminan bagi sebuah bangsa. Artinya, jika sebuah bangsa tertib dalam mengantri, maka bisa diasumsikan bahwa bangsa tersebut bangsa yang disiplin dan tertib dalam menjalankan aturan, demikian juga sebaliknya jika tidak tertib mengantri, Â saling serobot, Â bisa diasumsikan bahwa bangsa tersebut bangsa yang kurang disiplin dalam menjalankan aturan.
Penanaman kesadaran mengantri pada anak  dilakukan bersamaan di keluarga,  sekolah maupun masyarakat.
Penanaman di keluarga adalah dengan langsung memberikan contoh dari orang tua. Â Misal, bagaimana antri menggunakan kamar mandi secara bergantian.
Di sekolah penanaman budaya antri dilakukan lewat pembiasaan. Â Seperti berbaris sebelum masuk kelas, Â juga antri dalam kegiatan kegiatan yang lain seperti antri saat mengumpulkan pekerjaan, Â antri berwudhu, Â antri masuk mushola, Â bahkan antri saat membeli di kantin.
Kerja sekolah dan keluarga tidak akan berhasil baik tanpa andil dari masyarakat dalam memberikan contoh. Â
Jangan sampai di keluarga dan sekolah anak sudah diajari tertib mengantri, tapi ternyata di masyarakat dijumpai oknum yang tidak disiplin dalam mengantri. Â Menerobos antrian tanpa perasaan berdosa seperti yang terjadi pada cerita di atas.
Sedikit catatan menjelang lebaran.