Mengantri. Â Sebuah istilah yang sangat klise. Â Kata antri sering muncul dalam kosa kata percakapan kita, Â tapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Â
Mengantri  membutuhkan kesabaran kita untuk menekan ego.  Ya,  semua yang mengantri pasti mempunyai keperluan,  dan semua ingin keperluannya cepat dilayani.
Pada saat mengantri yang agak lama kadang ada godaan pada diri kita untuk mencari trik supaya cepat dilayani. Â Entah dengan menerobos atau yang lainnya. Â Dan itu sungguh sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji sekaligus menjengkelkan orang lain. Â
Dalam mengantri dikenal istilah FIFO atau singkatan dari first in, first out (siapa yang datang pertama, maka dia yang terlebih dahulu dilayani).
Maka siapa pun yang datang belakangan, harus rela untuk dilayani belakangan pula.
Orang-orang yang beralasan sibuk, atau sedang tergesa-gesa tidak berhak untuk menerobos antrian. Jika memang ingin dilayani cepat, maka harus datang lebih awal.
Meski pada kondisi tertentu hal ini tidak berlaku. Â Misalnya pada antrian pasien di rumah sakit, Â pasien yang kondisinya gawat tentunya harus segera didahulukan.
Sebenarnya apa manfaat dari budaya mengantri?
1. Belajar manajemen waktu, jika ingin mengantri paling depan, kita harus datang lebih awal.
2. Belajar sabar menunggu giliran dan menghormati hak orang lain yang dilayani terlebih dahulu.
3. Belajar bersosialisasi, menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain dalam antrian.Â
4. Belajar memiliki rasa malu, jika menyerobot antrian atau melanggar hak orang lain
5. Belajar tabah dan sabar dalam menjalani proses dalam mencapai tujuan