Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Berbagai Cerita di Balik Baju Baru Lebaran

24 April 2022   04:28 Diperbarui: 25 April 2022   12:09 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kecil berbaju baru lebaran, dokumentasi pribadi 

Senang sekali rasanya. Teman sepermainan saya ada empat. Berlima kami kembaran model baju. Saya warna ungu tua,  yang lain ungu muda, merah putih dan hijau. He.. He.. senangnya kembaran sekampung.

Sumber gambar: www.shutterstock.com
Sumber gambar: www.shutterstock.com

Semakin lama jahitan orang tua saya semakin ramai. Tahun-tahun itu lebaran adalah masa panen bagi penjahit. Jahitan bapak banyak sekali. 

Saya ingat lima hari atau seminggu sebelum lebaran bapak sudah 'menolak ' jahitan kecuali kalau mau jadi habis lebaran. 

Saking banyaknya jahitan, sampai lemari yang berisikan kain bakal baju tidak bisa ditutup. Wih...

Semua pelanggan ingin bajunya dijadikan sebelum lebaran. Atau maksimal malam hari raya. Jadilah saat Ramadhan adalah saat yang sangat sibuk bagi bapak dan ibuk. 

Saya yang saat itu masih kelas 6 SD ikut tertular kesibukan bapak dan ibuk. Membantu yang ringan-ringan seperti memasang kancing, membuat jelujur, menjahit tangan halus (sum), membersihkan benang di baju yang sudah jadi adalah pekerjaan saya. Kadang ditambah dengan ngobras atau membeli bahan lain untuk menjahit di pasar.

Karena ikut terlibat dalam kesibukan bapak, tiap lebaran di mana kakak dan adik dapat satu baju baru, saya dapat dua.

Kata bapak, "Ini buat anak yang rajin."

Hmmm... Senangnya..

Seperti pengalaman Mbak Ayra dalam tulisan yang berjudul 'Semasa Remaja, Saya Memakai Baju Lebaran Jahitan Bapak', semua baju kami juga dijahit sendiri oleh bapak dan ibuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun