5. Memberi makan pada orang berpuasa
6. Menyegerakan berbuka
Untuk menanamkan kebiasaan tersebut pada siswa perlu kiranya dilakukan praktek bersama agar bisa selalu terpateri dalam benak mereka.
Seperti  halnya sore itu,  pukul setengah lima sudah banyak siswa kelas tujuh di halaman sekolah dengan baju muslim beraneka warna.  Ada yang di dalam kelas ada pula yang duduk-duduk di luar kelas.
Beberapa orang tua tampak sibuk menata makanan untuk berbuka dengan dibantu siswa dan wali kelas. Sumbangan datang melimpah dari para orang tua berupa makanan, Â minuman, Â juga kurma untuk takjil.
Sumbangan tersebut sebagian untuk berbuka bersama siswa, dan sebagian yang lain untuk dibagikan pada para pejalan yang lewat di depan sekolah oleh anggota BDI.
Sambil menantikan azan Maghrib siswa dan guru pendamping siap di masjid untuk taddarus dan mengikuti kultum. Â Tak lupa takjil sudah dibawa oleh masing-masing peserta pondok Ramadann.
Lewat kultum diitekankan tentang pentingnya menggunakan masa sekolah sebaik-baiknya. Â Gunakan saat sekolah sebagai ibadah. Â Man jadda wa jadda. Â Siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.
Yang membuat kultum sore itu terasa istimewa adalah karena yang memberikan kultum adalah alumni SMP Negeri 3 sendiri, tepatnya alumni tahun 1972.
Sesudah kultum, Â tibalah saat yang dinanti-nanti yaitu berkumandangnya azan Maghrib.Â
Sambil membatalkan puasa dengan menikmati takjil kurma dan minuman, Â semua peserta menunggu dilaksanakannya jamaah sholat Maghrib.