Sore itu hujan deras mengguyur sebagian kota Malang. Â Cuaca yang sejuk dan sedikit basah tidak mengurangi semangat siswa untuk kembali datang ke sekolah di sore hari, meski tadi pagi pembelajaran berlangsung seperti biasanya.Â
Setelah dua tahun sekolah vakum dari kegiatan Pondok Ramadan secara luring. Yang menggembirakan tahun ini  sekolah diperbolehkan  mengadakan kembali pondok Ramadan secara luring.
Pelaksanaan pondok Ramadan di sekolah tahun ini dilaksanakan bergiliran.
Tiap angkatan mendapatkan materi lewat ustadz yang diundang di pagi hari, Â dan di sore harinya angkatan lain datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan pondok Ramadan sesi sore. Begitu terus bergantian selama tiga hari.
Lewat kegiatan Pondok Ramadan sekolah berusaha mengajak siswa secara langsung mempraktekkan berbagai amal baik untuk mengisi bulan Ramadan.
Bulan Ramadann bulan yang penuh rahmat dan berkah. Bulan dimana pahala kebaikan akan dilipatgandakan sehingga sayang jika tidak diisi dengan berbagai amal kebaikan.Â
Ada banyak amalan sunnah yang bisa dilakukan di bulan Ramadan. Â Di antaranya adalah:
1. Memperbanyak membaca Al Qur'an (taddarus)
2. I'tikaf di masjid
3. Sholat tarawih
4. Berbagi pada sesama
5. Memberi makan pada orang berpuasa
6. Menyegerakan berbuka
Untuk menanamkan kebiasaan tersebut pada siswa perlu kiranya dilakukan praktek bersama agar bisa selalu terpateri dalam benak mereka.
Seperti  halnya sore itu,  pukul setengah lima sudah banyak siswa kelas tujuh di halaman sekolah dengan baju muslim beraneka warna.  Ada yang di dalam kelas ada pula yang duduk-duduk di luar kelas.
Beberapa orang tua tampak sibuk menata makanan untuk berbuka dengan dibantu siswa dan wali kelas. Sumbangan datang melimpah dari para orang tua berupa makanan, Â minuman, Â juga kurma untuk takjil.
Sumbangan tersebut sebagian untuk berbuka bersama siswa, dan sebagian yang lain untuk dibagikan pada para pejalan yang lewat di depan sekolah oleh anggota BDI.
Sambil menantikan azan Maghrib siswa dan guru pendamping siap di masjid untuk taddarus dan mengikuti kultum. Â Tak lupa takjil sudah dibawa oleh masing-masing peserta pondok Ramadann.
Lewat kultum diitekankan tentang pentingnya menggunakan masa sekolah sebaik-baiknya. Â Gunakan saat sekolah sebagai ibadah. Â Man jadda wa jadda. Â Siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.
Yang membuat kultum sore itu terasa istimewa adalah karena yang memberikan kultum adalah alumni SMP Negeri 3 sendiri, tepatnya alumni tahun 1972.
Sesudah kultum, Â tibalah saat yang dinanti-nanti yaitu berkumandangnya azan Maghrib.Â
Sambil membatalkan puasa dengan menikmati takjil kurma dan minuman, Â semua peserta menunggu dilaksanakannya jamaah sholat Maghrib.
Usai sholat semua peserta menuju kelas masing -masing untuk berbuka bersama. Â Canda tawa mengiringi acara buka bersama. Ya, Â sudah lama kami tidak mengadakan acara serupa, sehingga suasana gembira demikian terasa.
Setelah buka bersama tiba saatnya sholat Isyak dan tarawih dilakukan. Â Sebelum sholat tarawih, ada pembahasan singkat tentang tarawih dan pelaksanaannya oleh guru agama.
Pondok Ramadan malam itu diakhiri dengan bersih- bersih kelas. Kelas harus kembali bersih karena besok akan dipakai pembelajaran seperti biasanya.
Pondok Ramadan berakhir pukul setengah sembilan malam. Â Para penjemput sudah siap di depan sekolah. Â Satu demi satu siswa meninggalkan ruang kelas masing masing.
Semua tampak gembira. Â Ya, lewat pondok Ramadan hari itu siswa belajar melaksanakan berbagai amalan sunnah Ramadan dalam suasana yang menyenangkan.
Salam Ramadan:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H