Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbak Mimin dan Gonjang-ganjing Minyak Goreng

22 Maret 2022   10:27 Diperbarui: 22 Maret 2022   10:33 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak goreng, Sumber gambar:  Jurnal Jabar

Catet artinya bayar bulan depan. Dan itu maknanya Mbak Mimin mau membayar dengan harga 'berbeda'.

Tak apalah.. Yang penting tahunya hari ini bisa matang. Meski sebenarnya dalam hati Mbak Mimin agak resah juga. Kalau harga minyak seperti ini lalu nasib gorengannya bagaimana? Haruskah ukurannya diperkecil lagi? Atau minyaknya diganti?

Padahal menurut pengalaman menggunakan minyak curah lebih boros karena lebih cepat kotor. Beberapa pelanggan juga mengatakan rasanya agak serik,tidak enak di tenggorokan.

Dengan sigap Mbak Mimin membolak-balik tahu dalam wajan. Mengangkat yang sudah kuning kecoklatan dan memasukkan lagi tahu yang baru. Beberapa butir keringat menetes di dahinya.

Meski lelah Mbak Mimin tersenyum sendiri. Jalan hidup manusia mirip gorengan yang dibolak- balik, pikirnya. Kadang senang, kadang juga susah.

"Buliik, ambil tahu, " suara anak- anak langgar membuyarkan lamunan Mbak Mimin. Dua anak kecil berkopyah dan bersarung sudah siap di depan rumah.

Mbak Mimin menyerahkan dua kresek tahu isi sambil memberi bonus masing- masing anak satu buah tahu.

"Suwun, Bulik.., " kata mereka senang. Mbak Mimin tersenyum sambil menerima uang pembayaran dari anak-anak.

Uang segera dimasukkannya ke dalam dompet, karena itu untuk kulakan besok pagi.

Azan Maghrib berkumandang dari langgar dekat rumah. Sambil selonjor di dipan Mbak Mimin memijit kakinya yang pegal seraya berharap, semoga gonjang-ganjing minyak segera berakhir, sehingga ia bisa tetap berjualan gorengan dengan harga stabil seperti sediakala.

Arti istilah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun