4. Ukur jarak pohon ke pengamat, misal 12 m.
5. Tinggi pohon adalah sama dengan jarak pengamat ke pohon ditambah tinggi pengamat, dalam hal ini 1200+150 = 1350 cm atau 13,5 m.
Nah, pertanyaan yang muncul biasanya adalah apakah harus 45 derajat?
Sebenarnya tidak ada keharusan. Kita mengambil 45 derajat berdasarkan perbandingan panjang sisi segitiga siku-siku istimewa yang mempunyai sudut 45 derajat yaitu 1:1: akar 2 seperti gambar berikut:
trigonometri. Seperti pada gambar di bawah ini:
Penggunaan sudut selain 45 derajat bisa dilakukan, dan penghitungannya menggunakan konsepKarena sudut elevasinya 24 derajat maka tinggi pohon bagian atas (kita misalkan x) bisa dicari dengan cara sebagai berikut:
 tan 24 = x /60
 0.4452 = x/60
 x = 60 x 0,4452 = 26,712
Karena tinggi pengamat adalah 150 cm, maka tinggi pohon adalah 26,712 + 1,5 = 28,212 m
2. Tanpa menggunakan klinometer
Yang perlu disiapkan di sini adalah tongkat pramuka, dan konsep yang digunakan adalah konsep kesebangunan segitiga.
Pengukuran bisa dilakukan jika kondisi tanah datar dan keadaan terang karena kita memerlukan bayangan benda oleh sinar matahari.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: