Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ujian Praktik Matematika bagi Siswa, Pentingkah?

28 Februari 2022   12:44 Diperbarui: 1 Maret 2022   02:55 2235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada contoh pertama, siswa kelas 5 SD tentunya sudah hafal perkalian 1-100. Namun pada saat diterapkan dalam kehidupan nyata ia tidak bisa menggunakan konsep tersebut, dan kembali pada menghitung manual dari piring pertama sampai piring terakhir.

Pada contoh kedua kembali anak tidak menggunakan konsep matematika yang sudah diketahuinya yaitu pengurangan. Karena jumlah siswa di sekolah saya per kelas sama yaitu 32 anak, bukankah ia cukup menghitung banyaknya bangku kosong, dan 29 bisa diperoleh dengan mengurangkan 3 dari 32 ?

Dua gambaran tersebut menunjukkan adanya kesenjangan antara belajar matematika dan penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Banyak siswa beranggapan belajar matematika adalah di kelas, di luar kelas konsep itu tidak perlu digunakan. Ribet.

Matematika dekat dengan kehidupan sehari-hari, Sumber gambar : Hipwee
Matematika dekat dengan kehidupan sehari-hari, Sumber gambar : Hipwee
Melalui ujian praktik bisa ditunjukkan betapa dekatnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan matematika bisa membantu menyelesaikan masalah sehari-hari yang bersesuaian.

Kedua: Penyelenggaraan ujian praktik matematika bisa mewadahi siswa dengan berbagai gaya belajar untuk saling bekerja sama.

Contoh : misalkan siswa diminta untuk mengukur ketinggian pohon dengan konsep kesebangunan, siswa kinestetik bisa menyiapkan klinometer yang dibutuhkan , sementara siswa auditory dan visual menyiapkan laporan dan presentasi. Meski dalam. pelaksanaannya mereka harus tetap bekerja sama mulai awal sampai akhir.

Menghitung ketinggian pohon dengan klinometer, sumber gambar: Kanwil Kemenag Kalsel
Menghitung ketinggian pohon dengan klinometer, sumber gambar: Kanwil Kemenag Kalsel
Dengan didengung-dengungkannya pembelajaran yang berdiferensiasi, sekolah harus mewadahi anak dengan potensi yang berbeda-beda. Baik anak visual, auditory ataupun kinestetik agar mereka bisa berkembang secara maksimal.

Ketiga: ujian praktik matematika bisa menjadi sarana menanamkan karakter baik pada siswa.

Karena masih dalam kondisi pandemi ujian praktik matematika di sekolah kami dilakukan mandiri yaitu unjuk kerja menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang yang ada di sekitar kita, direkam dalam bentuk video dan dikumpulkan sesuai waktu yang ditentukan.

Di sini siswa belajar meningkatkan rasa percaya diri dalam menerapkan konsep matematika yang sudah dipelajarinya, bertanggung jawab dengan mempresentasikannya dan disiplin dengan tepat waktu pengumpulannya.

Ilustrasi siswa presentasi dengan rasa percaya diri, sumber gambar: detik health
Ilustrasi siswa presentasi dengan rasa percaya diri, sumber gambar: detik health
Keempat :Ujian praktik bisa juga untuk mengasah kreatifitas siswa.
Contoh, untuk mengukur volume kebocoran kran tiap jam, siswa bisa mengukur volume kebocoran tiap menit lalu dikalikan 60. Tidak perlu menunggu berapa banyak air yang bocor selama 60 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun