Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Merdeka, karena Pendidikan Seharusnya Memerdekakan

17 Februari 2022   12:43 Diperbarui: 18 Februari 2022   04:39 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tes diagnostik uraian | dokumentasi pribadi

Dalam kelas, guru bisa mengatur suasana pembelajaran yang kolaboratif dan dinamis. Pembelajaran yang bisa saling mengisi dan tiap anak bisa mengeksplor kelebihan masing-masing.

Hal ini tampak saat siswa bekerja dalam kelompok. Ada siswa yang banyak mendengar, bicara, atau praktik. Mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas dari guru dan pada akhirnya mempertanggungjawabkan bersama.

Bekerja dalam kelompok | Sumber gambar: Aina Mulyana
Bekerja dalam kelompok | Sumber gambar: Aina Mulyana
Untuk berlatih hidup dalam masyarakat inilah, maka dalam kurikulum merdeka belajar ada target bagi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas proyek dari tiap mapel.

Kurikulum merdeka memberikan kebebasan ruang dan waktu pada guru untuk berkreasi dalam mendidik siswa. Karena guru adalah ibarat petani dan siswa adalah bibit yang sudah dibekali dengan kelebihan dan potensi oleh Tuhan Yang Maha Esa. 

Tugas guru adalah mengembangkan potensi itu secara maksimal, bukan menyeragamkannya, karena pendidikan adalah memerdekakan. 

Sesuai konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara, tujuan dari pendidikan adalah kemerdekaan. 

Merdeka berarti setiap orang bisa memilih menjadi apa saja, dengan catatan adanya penghargaan terhadap kemerdekaan yang dimiliki orang lain.

Biarlah benih mangga akan tumbuh menjadi mangga, benih apel menjadi apel dan benih jeruk menjadi jeruk. Biarlah mereka berkembang baik sesuai dengan fitrah masing-masing.

Semoga bermanfaat, dan majulah pendidikan Indonesia.

Salam edukasi :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun