Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Menanamkan Karakter Disiplin Ketika Pembelajaran Daring (Kembali)

14 Februari 2022   19:35 Diperbarui: 14 Februari 2022   19:36 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Omicron, Sumber gambar: CNN Indonesia

Dikarenakan kondisi pandemi yang semakin menjadi, akhirnya kota kami kembali melaksanakan pembelajaran full daring. Sejak bulan Januari 2022, kasus Covid-19 terus meningkat di kota Malang, dan kluster sekolah dan keluarga mulai banyak bermunculan.

Dari data Pemkot Malang tanggal 13 Pebruari terdapat tercatat ada 5.873 pasien terkonfirmasi positif (bertambah 26 orang dari sebelumnya). Sementara  pasien sembuh bertambah 27 orang, menjadi 5.120, dan pasien meninggal, bertambah 1 orang.


Meski minggu sebelumnya hendak dilaksanakan PTM 50 %, namunsetelah dikaji lebih lanjut ternyata siswa diminta kembali belajar dari rumah. Pertimbangannya adalah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, juga agar kondisi aman terlebih dahulu. 

Juga menurut prediksi, gelombang ketiga  Covid-19 akan mencapai puncaknya di sekitar akhir bulan Pebruari.

Keputusan pelaksanaan sekolah daring ini belum dipastikan berjalan hingga sampai kapan . Hal ini tentu sambil melihat hingga nantinya kasus Covid-19 mengalami penurunan atau melandai sesuai prediksi epidemiolog.

Dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini guru tetap datang ke sekolah tapi dibuat bergiliran. Sehari WFO dan sehari WFH.

Dari grup sekolah hari ini beberapa kali masih ada laporan dari orang tua bahwa puteranya tidak bisa mengikuti pembelajaran karena demam atau bahkan hasil swabnya positif.

Ilustrasi Omicron, Sumber gambar: CNN Indonesia
Ilustrasi Omicron, Sumber gambar: CNN Indonesia
Meski gejala yang ditimbulkan oleh Omicron tidak separah Delta kita harus tetap waspada. Penyakit tetap penyakit yang keberadaannya harus dihadapi dengan penuh kehati hatian.Bagaimana tanggapan siswa dan orang tua terhadap pembelajaran yang kembali dilakukan daring? Di satu sisi ada kelegaan  karena orang tua juga khawatir dikarenakan berita Omicron yang kian merebak, meski sebenarnya banyak yang lebih suka pembelajaran langsung.

Bertemu dan berdiskusi secara langsung memang tak tergantikan oleh pembelajaran daring. Apalagi untuk anak seusia TK, SD dan SMP. Mereka masih banyak memerlukan bimbingan secara langsung dalam proses memahami materi.

Ada beberapa hal yang membedakan pembelajaran daring sekarang dengan sebelumnya. Dibandingkan dengan yang kemarin, pembelajaran daring kali ini antara guru dan siswa sudah lebih mengenal, karena selama beberapa bulan kemarin sudah dilaksanakan PTM baik 50% maupun 100%.

Sedikit banyak guru sudah mengenal karakter siswa, apalagi jika di awal semester guru sudah melakukan tes diagnostik baik akademis maupun non akademis.
Ini adalah sebuah keuntungan, sehingga diharapkan dalam pembelajaran siswa tidak berani untuk kucing-kucingan lagi seperti semester kemarin.

Ilustrasi mengajar daring, Sumber gambar: Tribun
Ilustrasi mengajar daring, Sumber gambar: Tribun
Gurupun bisa mendesain pembelajaran yang menarik disesuaikan dengan karakter siswa di kelas yang diajar. PTM kemarin adalah saat yang baik bagi guru untuk mengenal karakter kelas-kelas yang diajar. Sebagaimana diketahui tiap kelas memiliki karakter yang berbeda-beda. Desain pembelajaran yang cocok untuk satu kelas belum tentu cocok untuk kelas yang lain.

Tidak bisa dipungkiri, pembelajaran daring membuka celah bagi siswa untuk melakukan tindakan yang kurang disiplin. Karena itu di awal pembelajaran daring kali ini sebaiknya dilakukan kesepakatan ulang dengan siswa tentang disiplin mengikuti kelas daring . Termasuk di dalamnya tatacara pengumpulan tugas, berapa toleransi waktu masuk pembelajaran , juga kapan harus menghidupkan atau boleh mematikan kamera saat mengikuti meeting . 

Diharapkan adanya kesepakatan  yang dibuat bersama membuat siswa lebih sadar untuk melaksanakan aturan yang ada.

Ya, penanaman karakter disiplin harus tetap dilakukan. Kebiasaan selalu disiplin saat daring membuat siswa tidak bingung untuk melakukan adaptasi saat PTM dilaksanakan kembali.

Pembelajaran daring memang kurang ideal. Namun jika kondisi memaksa  daringpun menjadi pilihan, karena bagaimanapun juga kesehatan tetap nomor satu.

Bagaimanapun kondisinya, siswa harus terus belajar.  Learning loss pasti ada, namun sedapat mungkin kita harus menguranginya, dan disiplin adalah salah satu kuncinya.

Akhirnya semoga pandemi cepat berlalu, sehingga pembelajaran bisa dilakukan normal kembali seperti dulu dimana siswa maupun guru bisa melaksanakan proses pembelajaran tanpa rasa khawatir.

Semoga bermanfaat dan majulah pendidikan Indonesia. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun