Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Berikut adalah Film-film yang Wajib Ditonton ketika Saya Sekolah

1 Oktober 2021   05:42 Diperbarui: 1 Oktober 2021   05:54 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak itu sejarah yang berkaitan dengan  PKI selalu menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri saya. Nah,  pikir saya lewat film inilah saya bisa tahu lebih banyak tentang PKI  dan sejarah bangsa di sekitar tahun 1965.

Tapi ternyata film yang saya harapkan banyak memberikan gambaran sejarah ini sangat menegangkan (atau menakutkan?)  menurut saya.  Film yang  menggambarkan penculikan tujuh jenderal Pahlawan Revolusi ini sudah sangat menegangkan sejak awal.

Latar musik yang menyeramkan dan adegan penculikan jenderal yang dibuat slow motion , sungguh membuat saya merasa takut. Alih-alih memahami ceritanya,  saya dan beberapa teman menutup telinga di hampir sebagian besar adegan film. 

 Dua tiga hari sesudah menonton film itu saya selalu dicekam ketakutan saat malam hari.  Apalagi jika malam-malam ada yang mengetuk pintu.  Jangan-jangan.. .,

Ah,  dasar penakut

Tahun berikutnya kewajiban menonton film Pengkhianatan G30SPKI tetap diberlakukan pada siswa di sekolah saya setiap tanggal 30 September malam, tapi lewat televisi.  Dan jujur saya tidak pernah menonton.  Mendengar suara musiknya saja saya sudah merasa tidak nyaman dan TV langsung saya matikan. 

Untunglah sejak tahun 1998 tidak ada kewajiban menonton film ini lagi tiap akhir September. Paling tidak anak- anak saya tidak mengalami kengerian seperti yang saya rasakan.

Bukannya ingin melupakan sejarah. Namun jika ingin mengajak siswa untuk mengenang kembali peristiwa sekitar 30 September  mungkin film perlu dikemas sedemikian rupa sehingga  lebih menggambarkan situasi di masyarakat yang terjadi saat itu, tidak didominasi oleh suasana dan dialog yang tegang serta kejadian berdarah yang membuat penonton merasa ngeri.  

Salam..:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun