"Memakai HP Ibu? " tanya Bu Sri lagi.
"Iya, Bu,  tapi mohon maaf HP saya rusak beberapa hari ini,  akhirnya Bastian  tidak bisa ikut pembelajaran."
Bu Sri mengangguk faham. Â Ada beberapa masalah yang serupa.Â
Akhirnya supaya tidak ketinggalan pelajaran sejak saat itu Bastian  belajar di labkom sekolah  bersama seorang temannya.Â
Seiring berjalannya waktu, hubungan Bu Sri dengan bulik Bastian semakin akrab. Segala masalah yang berkaitan dengan sekolah Bastian selalu dikomunikasikan Bu Sri pada bulik. Meski punya satu anak kecil, bulik sangat perhatian pada sekolah Bastian.
Pada mulanya semua berjalan lancar. Sampai akhirnya pandemi mulai menggila, dan sejak awal tahun ajaran baru siswa tidak boleh datang ke sekolah karena penerapan PPKM.Â
Bastian tidak muncul lagi dalam pembelajaran dan bulikpun tidak bisa dihubungi. Ah, pasti rusak lagi HPnya, pikir Bu Sri. Dua kali pertemuan Bastian tak pernah hadir, dan ini cukup membuat para guru bertanya-tanya
Sampai akhirnya datanglah keajaiban itu. Â Seperti yang diceritakan Bu Titik pagi ini, ada donatur yang mau memberikan sumbangan HP Â untuk pembelajaran bagi anak-anak yang bermasalah dengan perangkat.
Subhanallah..Akhirnya teratasi juga masalah anak-anak, Â bisik hati Bu Sri terharu.Â
Jam sudah menunjukkan pukul 13.00. Suasana sekolah demikian sepi. Sejak pukul 12 tadi beberapa guru sudah pulang. Di masa PPKM ini hanya sepuluh guru yang masuk tiap hari secara bergantian.
Sesudah sholat Dhuhur Bu Sri segera mengemasi buku-buku dan laptopnya. Tiba-tiba sebuah pesan whatsapp masuk. Dari nomor yang tak dikenal.