Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Mendeteksi Masalah Siswa Sebelum Melaksanakan Pembelajaran

15 Juli 2021   19:09 Diperbarui: 18 Juli 2021   08:33 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap semangat bersekolah | Sumber gambar: Primaindisoft

Ada bermacam cara sekolah memberikan perlakuan khusus ini. Di masa sebelum PPKM, sekolah saya meminta siswa yang tidak punya perangkat untuk datang ke sekolah agar dipinjami tab, dan di akhir pelajaran tab tersebut dikembalikan lagi ke perpustakaan.

Namun sejak PPKM ini, karena mendatangkan siswa ke sekolah sangat berisiko. Maka, pemberian modul yang dicetak bisa menjadi alternatif penyelesaian.

Bagaimana cara melakukan deteksi awal masalah siswa agar mereka lancar dalam mengikuti pembelajaran? 

Dengan melakukan asesmen diagnostik. Sesuai namanya, asesmen ini bertujuan untuk mendiagnosa permasalahan siswa, baik masalah non kognitif maupun kognitif, dan mencarikan solusinya.

Dalam contoh di atas, masalah yang dihadapi Nina dan Rania adalah masalah non kognitif, sedangkan masalah Desta adalah masalah kognitif.

Masalah non kognitif banyak berkaitan dengan kondisi siswa dan keluarganya. Bagaimana keadaan keluarganya, bagaimana kondisi rumahnya, apakah dia punya perangkat untuk mengikuti pembelajaran, apakah ada pendamping saat belajar, bagaimana perasaannya di masa pandemi ini, apakah yang menjadi harapannya di masa pandemi ini.

Mengetahui masalah non kognitif bisa dengan cara meminta siswa membuat tulisan singkat tentang dirinya, atau bisa juga guru membuat daftar pertanyaan lewat google form yang kemudian hasilnya dianalisis sekolah.

Masalah kognitif berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Contoh, ketika saya akan mengajarkan materi operasi bilangan pecahan. Saya akan mengecek kemampuan awal siswa saya dengan materi sebelumnya, yaitu bilangan bulat dengan memberikan tes.

Jika hasil tes bagus dengan rata-rata di atas KKM, materi bilangan pecahan akan saya lanjutkan. Dengan catatan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM akan mendapat perhatian khusus.

Tapi jika nilai rata-rata kelas di bawah KKM, maka saya harus mundur dulu mengajak siswa belajar materi bilangan bulat sampai paham.

Asesmen diagnostik sebaiknya dilakukan secara berkala karena masalah yang terjadi pada siswa akan terus mengalami perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun