Setelah ditanya apa yang membuatnya seperti itu, ternyata di rumah Rania ada dua HP, yang satu dipegang ibunya untuk berjualan online dan satunya dipegang ayah Rania untuk ojek online. Lalu, kapan Rania belajar? Menunggu ibunya beres dengan orderan atau ayahnya pas pulang. Itupun harus gantian perangkat dengan adiknya.Â
Dalam keseharian, adiknya justru yang lebih banyak mengalah pada Rania karena adiknya lebih cerdas. Hanya diberi sedikit petunjuk, adiknya sudah bisa belajar sendiri. Berbeda dengan Rania yang memang tergolong anak yang lambat belajar.
Bagaimana dengan Desta? Meski ia rajin mengikuti pembelajaran daring, tapi tugas jarang dikumpulkan. Mengapa? Sesudah dilakukan wawancara, ternyata Desta kesulitan dalam memahami materi bilangan pecahan.
Bagaimana tidak sulit, dalam melakukan operasi hitung bilangan bulat saja, ia masih mengalami kesulitan.
Gambaran di atas adalah beberapa contoh masalahyang timbul dalam pembelajaran daring. Dan masalah-masalah tersebut biasanya tampak setelah beberapa minggu bahkan sekian bulan setelah pembelajaran.
Masalah baru tampak ketika nilai tugas mulai banyak yang kosong. Guru mapel lapor pada wali kelas, wali kelas melapor pada BK. Baru Wali kelas dan BK melakukan investigasi untuk mengetahui duduk masalahnya.
Masalah dalam pembelajaran selalu mucul. Betapa tidak, di samping mempunyai kemampuan yang berbeda, siswa pun datang dari latar belakang keluarga yang berbeda kondisi sosial ekonominya. Dan hal ini sangat berpengaruh pada proses belajar siswa di dalam kelas.
Jika masalah seperti ini terlambat diatasi, dikhawatirkan siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran karena berbagai kendala akan merasa semakin terpuruk, mempunyai tugas yang menumpuk, dan akhirnya semakin malas untuk sekolah. Sehingga akan terpikir "untuk apa sekolah, jika tiap hari hanya ditagih tugas, tugas dan tugas".
Seandainya masalah sudah dideteksi sejak awal, siswa masih bisa diselamatkan. Entah dengan pendekatan atau memberikan perlakuan khusus.Â
Pendekatan bisa dilakukan dengan mengajak bicara orang tua tentang masalah yang dihadapi siswa. Sedangkan perlakuan khusus bisa diberikan pada siswa yang terkendala oleh perangkat yang menyebabkan mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran.