Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Tiba-tiba Anak Saya Dirujuk ke Poli Jantung

29 Juni 2021   11:36 Diperbarui: 30 Juni 2021   08:36 5734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tensi darah | Sumber: Envato Elements

Malam itu sekitar pukul setengah dua belas tiba-tiba pintu kamar saya diketuk.

 "Ada apa Le? " tanya saya heran.

 "Dadaku sakit, Buk.., " katanya dengan wajah pucat.

 Astaghfirullah. Langsung saya pegang tangannya. Dingin. Kening dan badannya hangat. Berbagai pikiran buruk langsung berkecamuk dalam benak saya.

 "Mulai kapan ini? " tanya saya lagi.

 "Setengah jam yang lalu, " jawabnya.

 Waduh.. 

Tidak ada sesak atau sakit yang menjalar ke lengan. Barangkali masuk angin, pikir saya. Saya gosok-gosok dada dan punggungnya dengan balsem. 

Beberapa menit kemudian sakit mulai reda. Malam itu karena takut dan gelisah kalau-kalau sakit itu datang lagi membuat kami tak bisa tidur. Menunggu datangnya pagi terasa begitu lama. Rencananya besok pagi saya harus membawanya ke Puskesmas.

Esok harinya kami langsung menuju Puskesmas Bareng karena faskes satu saya di sana. Setelah diperiksa, anak saya diukur tensinya. Ya Allah, tensinya kok tinggi? 150/100. Oleh dokter kami langsung diberi rujukan. 

"Ibu bawa ke RS saja ya, biar pemeriksaan lebih teliti, " kata dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun