Beragam perasaan berkecamuk dalam hati saya. Malu, menyesal dan gemas pada diri sendiri. "Kok gak mikir ya", kata hati saya.
Dalam pembelajaran matematika betapa seringnya kita menghadapi soal yang kurang logis semacam ini, baik mengenai bilangan atau ceritanya.
Mungkin ada yang berpendapat apa pengaruhnya soal logis atau tidak, yang penting konsep matematika yang diajarkan sudah tersampaikan, cukup kan? Ternyata masalahnya tidak sesederhana itu
Membuat soal yang kurang logis pada siswa akan berdampak siswa mempunyai pandangan bahwa matematika hanya ilmu menghitung saja.Â
Ia adalah ilmu yang berada di awang-awang dan punya dunia sendiri, padahal kenyataannya tidak demikian, bukan?Â
Matematika ada begitu dekat dengan kita, sepertinya tidak ada aspek kehidupan yang lepas dari matematika.Â
Dalam dunia perdagangan, memasak, teknik, jahit menjahit, dan lainnya selalu ada matematika. Kita tak pernah bisa lepas dari matematika karena selalu ada bilangan di sana.
Membuat soal yang tidak logis justru menjauhkan siswa dari matematika yang bisa berakibat mereka tidak menyukai matematika.Â
Membuat soal logis adalah sebuah tantangan. Di samping karena siswa sekarang semakin kritis, mereka begitu berani bertanya dan juga mempersiapkan siswa menghadapi AKM. Seperti diketahui soal yang disajikan di AKM adalah soal yang nyata dalam kehidupan sehari hari.Â
Lalu bagaimana agar soal yang kita sajikan logis?
Pertama, banyak membaca dan referensi sehingga memahami benar-benar apa yang kita tulis. Misal, sebelum membuat soal aritmatika sosial yang berkaitan dengan harga beras, paling tidak kita harus tahu berapa harga beras di pasaran.Â