Pulang sekolah aku mampir ke kios Pak Bondan sambil membeli notes dan bolpoin.  Ternyata kiosnya dipecah menjadi dua.  Di sebelah kanan Pak Bondan dengan fotocopy dan ATKnya,  di sebelah  kiri istrinya menerima laundry.
 "Wah...  Perkembangan nih.., " kataku pada Pak Bondan.Â
"Alhamdulillah,  istri saya jadi bisa ikut  kerja sekarang.  Sejak dulu ia ingin buka usaha laundry, "
"Fotocopynya ramai Pak? "
"Lumayan Bu, Â yang banyak sekarang dari pegawai Rumah Sakit, " katanya sumringah.
"Alhamdulillah  saya di suruh pindah dari sekolah ya Bu, usaha saya jadi lebih bisa berkembang, " tambah Pak Bondan.
Aku tersenyum senang. Â Rasanya masih terbayang wajah Pak Bondan yang sedih sambil mengemasi barang-barangnya dari kiosnya di sekolah. Â Sekarang bekas kesedihan itu tidak tampak sama sekali.
Siang semakin terik. Beberapa orang datang ke kios, Â ada yang fotocopy , laminating dan membeli buku. Â Aku segera berpamitan setelah membayar belanjaanku.
Dari kisah Pak Bondan aku belajar bahwa Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan, Â bukan yang kita inginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H