Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ayo Dolanan

27 Mei 2021   21:16 Diperbarui: 27 Mei 2021   21:25 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dolanan, Sumber gambar: lobimesen

Pandai-pandailah memilih jenis permainan, karena lewat permainan itu kita akan mendapat banyak pelajaran.

Berawal dari keikut sertaan sekolah pada lomba Sekolah UKS tingkat propinsi, di sebelah perpustakaan  sekolah kami dibangun sebuah Pojok Dolanan.  Seperti namanya, pojok yang pembuatannya dibantu oleh para alumni ini berusaha melestarikan berbagai jenis mainan tempo dulu. Ada engklek, dakon, monopoli, halma dan lain-lain.

Pada kondisi normal banyak siswa duduk-duduk di situ untuk sekedar ngobrol atau menikmati sejuknya hawa di sekitar gazebo, yang dipadu dengan gemericik suara air dari kolam ikan.  Suasana yang sangat menyenangkan. Sekarang di saat pandemi pojok ini tidak ada pengunjung meski kebersihan dan keindahan nya tetap dijaga.

Mengapa pojok dolanan? Sebagai sekolah UKS, sekolah kami harus bisa menciptakan lingkungan yang sehat baik secara fisik maupun mental bagi  para siswa. Dan salah satu caranya adalah dengan Pojok Dolanan.

Melihat pojok ini saya tiba-tiba berpikir betapa pentingnya arti sebuah permainan.  Betapa semua terasa hambar jika tidak ada permainan.

Pojok dolanan sekolah, Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Pojok dolanan sekolah, Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Dari zaman ke zaman, mulai kecil sampai dewasa manusia suka bermain.  Johan Huizinga, seorang profesor, teoritisi budaya sejarahwan Belanda pada tahun 1938 menulis sebuah buku Homo Ludens; a Study of Play Element in Culture. Dari buku itu kemudian populer istilah Homo Ludens untuk menyebut manusia sebagai "makhluk bermain", makhluk yang suka bermain atau menciptakan permainan. Huizinga bahkan menyatakan bahwa "Play is older than culture".

Kalau kita lihat, sejak bayi, ada berjenis-jenis mainan yang ada.  Mulai dari mainan untuk bayi yang baru bisa melihat,  mendengar,  mulai tengkurap,  merangkak dan berjalan, semua ada. Demikian juga mainan untuk balita, semua ada dan  disesuaikan dengan kemampuan sesuai umurnya.

Saat remaja ada berbagai macam permainan ketangkasan yang biasanya dikolaborasikan dengan olah raga.  Bahkan saat dewasapun masih kita jumpai di tempat-tempat tertentu orang dewasa bermain catur atau halma untuk mengisi waktu luang.  Dalam perkembangannya banyak game yang bisa dimainkan lewat HP  bahkan oleh para orang tua dengan menggunakan aplikasi tertentu. 

Sebenarnya seberapa besar manfaat bermain? Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli ternyata beberapa  manfaat bermain  adalah :

 1.Menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan otak

Psikolog Edward Fisher dalam penelitiannya menyatakan 33-67% anak yang aktif bermain mampu menurunkan masalah sosial dan emosionalnya.

2. Memperbaiki kecerdasan, pemahaman dan daya ingat

Dalam penelitian menyebutkan, peningkatan kapasitas otak berdampak pada peningkatan kemampuan belajar dan daya ingat.

3.Memicu berpikir kreatif

Banyak studi menemukan secara signifikan hubungan antara bermain dan cara berpikir yang berbeda. Yaitu cara berpikir kreatif yang memberikan beragam solusi. Contoh bermain puzzle.

4. Meningkatkan kemampuan bahasa, kosa kata dan pemahaman.

Saat bermain biasanya terjadi dialog antar teman sehingga kemampuan kemampuan berkomunikasi, perkembangan kosakata dan pemahaman bahasa akan mengalami peningkatan.

6. Meningkatkan kemampuan mengelola emosi

 Sebuah studi di Cleveland menunjukkan adanya hubungan antara bermain dengan kemampuan mengelola emosi.  Kemampuan mengelola emosi ini penting supaya dapat bersosialisasi dengan baik.

7. Populer, bahagia dan menyehatkan

 Anak-anak yang suka bermain lebih bahagia, mudah menyesuaikan diri dan bekerjasama. Pada saat kita masih kecil, anak yang suka bermain juga lebih dikenal oleh teman-teman yang lain. Bermain juga memberikan keuntungan kesehatan fisik, kekuatan, dan ketahanan tubuh.

Jenis permainan terus berkembang dari waktu ke waktu.  Permainan zaman dahulu banyak memiliki perbedaan dengan zaman sekarang.

Zaman dulu berbagai jenis permainan  atau dolanan hampir semua dikemas untuk mengajak pemainnya bekerja sama,  saling bahu membahu untuk mencapai tujuan tertentu.  Pada dolanan selalu ada interaksi yang begitu intens di antara para pemainnya.  Tentunya kita masih ingat saat bermain betengan,  engklek atau congklak di masa kecil dulu. Selalu ada dialog hangat dan berbagai macam gurauan yang menambah keakraban di antara pesertanya.

Permainan zaman sekarang, Sumber gambar: BP Guide
Permainan zaman sekarang, Sumber gambar: BP Guide

Tentunya permainan zaman sekarang juga memiliki cirinya sendiri. Teman saya yang seorang gamer mengatakan bahwa  permainan zaman sekarang juga  banyak memberikan pelajaran baik . Tentang skill individu, kolaborasi juga  komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu.  Namun harus ada pendampingan orang tua. Karena ada juga permainan atau game yang tidak baik untuk dimainkan anak anak.

Permainan terus  berkembang sesuai kebutuhan zaman masing-masing, dan kita harus lebih bijak dalam memilih jenis permainan. Karena bermain adalah belajar, dan   permainan yang baik akan membantu anak mencapai perkembangan yang utuh secara fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional.

Semoga bermanfaat.

Sumber bacaan:

https://tatkala.co/

https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun