Sementara itu Rastapopoulos terus berusaha mengorek nomor rekening Carreidas di bank Swiss untuk diambil uangnya.  Carreidas disuntik serum kejujuran buatan dokter Krollspell.Tapi apa yang terjadi? Bukan nomor rekening yang diceritakan Carreidas, tapi malah  soal keburukannya sebagai orang yang licik dan suka menipu sejak kecil
Rastapopoulos kesal. Dalam kemarahannya tanpa sengaja, serum tersuntik ke tubuhnya sendiri. Akhirnya keduanya  terlibat adu mulut dan masing-masing merasa dirinya paling jahat.
Sementara itu Milo yang ternyata masih hidup akhirnya menemukan Tintin dan Haddock, yang belakangan melumpuhkan penjaga bunker untuk membebaskan Carreidas serta menyandera Krollspell dan Rastapopulos. Keduanya digiring, tapi anak buah Rastapopoulos, yang dipimpin Allan, mengejar Tintin ke hutan-hutan di pulau vulkanik itu.
Akhir cerita, komplotan Rastapopoulos serta Tintin dan kawan-kawan bertemu pesawat luar angkasa. Mereka dihipnotis. Setelah bebas dari pengaruh hipnotis, mereka lupa apa yang terjadi. Bersama Profesor Lakmus, Kapten Haddock, dan Milo, Tintin melanjutkan perjalanan lagi dengan pesawat 714 ke Sydney dari Bandara Kemayoran.
Seperti serial Tintin yang lain, buku ini cukup membuat saya tertawa karena dialog maupun gambar-gambarnya yang lucu. Â Lalu bagian mana yang menyedihkan?Â
 Ternyata di bagian akhir komik ini terdapat cerita tersendiri. Adegan berikut menunjukkan adegan "reporter di Jawa" sedang mewawancarai Tintin dan rombongan yang akan bertolak ke Sidney.Â
Diungkapkan Herge bahwa reporter itu adalah perwakilan dari penggemarnya yang bernama Jean Taure de Bessat .
Di tahun 1962 Jean Taure de Bessat  yang sedang kuliah di univ Bordeaux Perancis berkirim surat pada Herge meminta dimasukkan dalam salah satu adegan komik Tintin. Ia ingin bersalaman dengan Kapten Haddock yang menjadi idolanya. Dalam suratnya Jean juga menyertakan fotonya sebagai bahan untuk menggambar.  Herge menyanggupi namun dengan syarat Jean harus merahasiakan dulu karena butuh waktu untuk mewujudkan keinginannya itu.Â
Selama beberapa tahun belum ada cerita yang cocok untuk memasukkan Jean dalam adegan komik Tintin.  Baru di tahun 1968 Jean dimunculkan sebagai reporter  dalam Penerbangan 714. Herge segera menyurati Jean untuk memberitahu bahwa Jean sudah dimasukkan dalam komiknya.  Ternyata surat itu tak kunjung berbalas. Mengapa?  Ternyata di tahun 1965 Jean telah meninggal dalam sebuah kecelakaan. Tiga tahun setelah ia berkirim suratpada Herge.
Pemuda malang ini  tidak pernah tahu bahwa dirinya dimasukkan dalam komik Tintin dan sedang bersalaman dengan Kapten Haddock idolanya...
Sumber bacaan : https://tirto.id/ketika-tintin-mendarat-di-kemayoran-dan-pertualangan-di-pulau-bompa-cfTg