Mamat berlari menuju mainannya sambil tersenyum lega.
Bu Sabri menatap adegan itu sambil tersenyum. Ingat Dodit di masa kecil.
"Kamu juga tidak mudik Nik? "tanya Bu Sabri.
"Tidak Bu, Â simbok sudah saya kirimi kerudung dan mukena. "
"Katanya kalau ngotot pulang, Â nanti diisolasi dulu di balai RW. Â Tambah ruwet urusannya, " lanjut Menik.
Tiba tiba sesuatu terlintas dalam benak Bu Sabri.
"Nik, Â hari ini kamu bisa paketkan kue-kue ini ke Dodit? "
"Nggih Bu, bisa, " jawab Menik cepat.
Bu Sabri tersenyum lega.
"Besok habis sholat id kamu ke sini saja. Â Kita berlebaran bersama. Â Ajak Si Mamat. Â Di rumahmu tak ada orang kan? " lanjut Bu Sabri.
Menik tersenyum senang. Â "Inggih Bu, siap, kalau mau sholat id bareng besok saya jemput, " katanya bersemangat.