Di langgar anak-anak yang lainsudah menunggu. Â Seperti biasa mereka main krubut-krubutan sarung. Â Dari belakang sarung ditutupkan ke kepala seorang teman dan dia harus menebak siapa yang menutupkan sarung itu.
Mengenai permainan itu anak-anak pernah dimarahi marbot gara gara Gito sampai megap-megap ketika kepalanya ditutupi sarung. Â Mungkin dia tidak tahan dengan bau apek sarung itu.
Ketika jam hampir mununjukkan pukul 11 permainan diakhiri.
"Ayo turu.. turu..! " teriak Pak Marbot.
Bergegas anak anakpun tidur di serambi samping langgar.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga dini hari. Anak-anak sudah bersiap dengan alat patrolnya. Â berupa bambu yang dilubangi tengahnya. Â Yang tidak punya , membawa kaleng bekas dan pemukul. Â Seperti biasa Yayan berdiri paling depan. Sarung diselempangkan dengan peci yang selalu ada di kepala. Â Mirip tokoh Si Unyil dalam televisi.
"Siap? Â Go! " katanya gagah.
Musikpun berkumandang. Â Sebisanya, seadanya. Â Lagunya? Â Bang Haji Oma Irama pasti!
 Begadang jangan begadaaang
Kalau tiada artinyaa
Begadang boleh sajaaaa