Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Megengan dan Kue Apem yang Setia Menemani

11 April 2021   16:49 Diperbarui: 11 April 2021   17:03 2798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada cerita masa kecil saya yang sangat berkesan tentang kue apem ini. 

Sehari menjelang puasa kampung saya sangat beraroma apem. Berbeda dengan sekarang yang apemnya pesan,  saat itu hampir tiap rumah membuat apem sendiri.  Disamping untuk megengan di langgar,  antar tetangga selalu saling memberikan kue apem sebagai wujud saling meminta maaf.

 Akibatnya kue apem di rumah banyak sekali.  Akhirnya sesudah dimakan ,sisa apem hari ini dikukus untuk teman berbuka esok harinya. 

Jadi pada ramadhan hari pertama ibuk tidak pernah membuat kudapan untuk sesudah traweh karena apemnya masih banyak.

Sudah dimakan hari pertama puasa, eh, apem masih juga tersisa. Karena pantang bagi kami untuk membuang makanan, akhirnya apem dikukus lagi.

Besoknya ketika ibuk membuat kolak pisang,  apem muncul lagi dalam wujud potongan kecil-kecil menemani si pisang. Sebenarnya enak juga sih, tapi sudah tiga hari ketemu apem terus. Bisa dibayangkan 'mblenger'nya.

Akhirnya tiap kali kami membuka panci kolak kami selalu berharap, mudah-mudahan kolaknya cepat habis,  supaya besok ibuk membuat kudapan yang lain dan tidak ketemu apem lagi. Cukup tiga hari sajalah apem  setia menemani kami.

Namun demikian tiap menjelang Ramadhan kehadiran apem selalu kami rindukan. Sebab aroma dan rasanya selalu membuat Ramadhan begitu berkesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun