"Ayuk.., " kataku bersemangat.
Kami segera berboncengan mencari warung nasi goreng yang masih buka
"Nasi goreng di sini enak, Â Lin, " kata Kak Erma sambil menghentikan sepeda di sebuah warung pinggir Jalan Gede. Â Pengunjungnya sudah mulai sepi, Â kelihatannya sudah hampir habis.
"Nasi goreng dua! " kata kak Erma disambut dengan senyum penjualnya. Sementara kami mencari tempat duduk, dengan cekatan penjual nasi goreng mulai meracik bahan-bahan, Â dan taraaa.. tak berapa lama nasi goreng lezat dengan bau yang sangat menggoda sudah tersaji di depan kami.Â
"Ssilakan, Â Mbak, " kata si penjual.
Deg..., Â aku kenal sekali suara itu... Â Langsung aku menoleh.Â
"Adib?? " tanyaku tak percaya.
Adib sedikit terkejut namun segera  tersenyum sambil mengacungkan jempolnya.Â
"Sselamat makan..," katanya ramah.
Aku cuma bengong . Adib sungguh berbeda kali ini. Â Ia segera berlalu untuk melayani pembeli yang lain.
"Teman ya Lin? "Tanya Kak Erma