Pagi ini ketika membuka profil  Kompasiana saya, ada yang sedikit berbeda . Tiba-tiba saja tulisan junior berubah menjadi taruna.  Saya langsung bertanya  pada anak saya,
"Le, ini artinya Ibuk naik pangkat? "
"Enggeh...," jawabnya sambil tersenyum. Mungkin karena mendengar istilah naik pangkat itu.
Alhamdulillah.., Â pagi-pagi sudah dapat promosi, pikir saya.
Saya mulai bergabung di Kompasiana tepatnya tanggal 23 Oktober 2020. Berawal dari seorang teman yang mengirimkan puisi di Kompasiana sehubungan dengan tugasnya sebagai calon guru penggerak. Karena tertarik  lalu saya diajari cara membuat akun.Â
Sebelum menulis di Kompasiana saya sering membaca artikel-artikelnya. Dalam proses pembuatan akun, Â saya dibantu oleh anak saya yang ternyata dulu juga sering menulis di Kompasiana. Â Hanya saja sekarang kegiatan menulisnya agak berkurang karena persiapan tugas akhir kuliah.Â
Bertemu dengan Kompasiana adalah hal yang sangat membahagiakan. Â Di dalamnya berisi banyak orang yang bisa memberikan inspirasi. Kompasiana bagaikan rumah belajar yang berisi beragam ilmu. Â Tiap hari ilmu baru datang. Â Tentang inspirasi menjadi 'manusia baru',travelling, Â tanaman, Â pertanian, memasak, Â pendidikan , fiksi. Komplit pokoknya.Â
Dari Kompasiana saya jadi lebih tahu bagaimana pembelajaran di daerah-daerah di pelosok Indonesia , Â bagaimana cara supaya tidak membuang-buang makanan, yang ternyata untuk itu memerlukan kiat --kiat tersendiri. Â
Dari Kompasiana pula saya tahu betapa indahnya negeri saya Indonesia juga mancanegara melalui rubrik travelling. Â Melalui rubrik ini saya di ajak bersyukur, betapa Tuhan dengan segala kebesaran dan kemurahannya telah memberikan alam yang begitu indah ini untuk kita semua.Â
Banyak adat dan budaya dari negara-negara lain yang baru saya ketahui,  misal cara bertamu dan budaya menjelang natal di Jerman yang  disajikan oleh para kompasianer dengan begitu apik.Â