4. Gatot
Makanan berasal dari gunung kidul ini terbuat dari singkong dan agak lama dalam proses pembuatannya. Singkong dikupas lalu dijemur menjadi gaplek. Â Setelah itu direndam dalam air, Â dipotong potong, Â dicampur sedikit gula dan dikukus. Tampilannya sedikit kurang menarik. Â Hitam kecoklatan dan agak kenyal. Â Konon kata gatot berasal dari kata gagal total, Â ditujukan pada singkong yang tidak bisa tumbuh maksimal. Â Mungkin makna yang terkandung dalam jajanan ini adalah sejelek apapun manusia dia masih bisa memberikan manfaat bagi yang lain.
5. Tiwul
Tiwul menyimpan cerita keprihatinan ketika Indonesia berada dalam penjajahan Jepang. Saat itu karena beras tak terjangkau akhirnya banyak beralih ke tiwul untuk makanan sehari-hari. Â Seperti halnya gatot, Â tiwul terbuat dari singkong yang dijemur dijadikan gaplek. Â Tapi sedikit berbeda pada proses berikutnya, Â gaplek ini kemudian ditumbuk dan dikukus. Â Jika ingin lebih gurih bisa diberi sedikit garam atau diberi sedikit gula merah supaya manis. Â Supaya mantap, menghidangkannya ditambahi parutan kelapa di atasnya.
Biasanya jajan pasar disajikan dalam sebuah pincuk. Â Pincuk berasal dari kata pinten- pinten cukup (Jawa), maksudnya agar kita selalu bersyukur dan merasa cukup atas rezeki yang diberikan oleh Allah swt.
 Ternyata begitu banyak pelajaran yang bisa diambil dari jajan pasar.  Jadi..  Monggo jajan pasarnya...
Sumber bacaan :
https://m.merdeka.com/jatim/6-cara-membuat-cenil-jajanan-tradisional-yang-murah-meriah-
https://infoblitar.com/menyibak-filosofi-jawa-yang-melekat-pada-iwel-iwel/
https://www.wartabromo.com/2020/06/06/lupis-jajan-pasar-melegenda-tak-habis-termakan-zaman/