Mohon tunggu...
Muhamad Yuladi Firichal
Muhamad Yuladi Firichal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang Mahasiswa sekaligus entrepreneurship.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komitmen Perusahaan terhadap Pelestarian Lingkungan, Apa Kata Ajaran Islam?

18 Desember 2024   15:13 Diperbarui: 18 Desember 2024   15:14 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhatian terhadap pelestarian lingkungan kini menjadi salah satu isu global yang semakin mendesak. Banyak perusahaan yang mengklaim berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam, namun apakah komitmen tersebut sejalan dengan ajaran Islam? Dalam perspektif Islam, menjaga bumi dan isinya merupakan kewajiban setiap umat manusia. Ajaran Islam sangat menekankan pada keberlanjutan dan keseimbangan alam, yang dikenal dengan istilah "khilafah" --- amanah bagi manusia untuk merawat dan menjaga bumi ini.

1. Konsep Khilafah: Amanah untuk Menjaga Bumi

Dalam Islam, Allah SWT menyebutkan bahwa manusia diangkat sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi. Tugas utama seorang khalifah adalah menjaga kelestarian alam dan sumber daya alam yang ada di bumi. Konsep ini mengajarkan bahwa kita tidak berhak merusak alam, tetapi justru bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya untuk generasi yang akan datang.

Surah Al-Baqarah ayat 30 mengingatkan kita bahwa Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di bumi, yang berarti manusia harus menjaga keseimbangan ekosistem dan tidak merusaknya. Oleh karena itu, dalam konteks bisnis, perusahaan yang mematuhi prinsip-prinsip syariah seharusnya memiliki komitmen untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.

2. Perusahaan dan Tanggung Jawab Lingkungan dalam Islam

Prinsip-prinsip Islam sangat jelas dalam hal melarang kerusakan lingkungan. Rasulullah SAW bersabda: "Tidak boleh ada kerusakan di bumi, baik yang berasal dari tangan manusia ataupun dari apa yang dilakukan manusia." (HR. Bukhari). Dengan demikian, setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan harus mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Perusahaan harus menghindari praktek yang merusak alam, seperti polusi, deforestasi, dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

Banyak perusahaan yang mulai mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasional mereka. Prinsip syariah mengajarkan agar perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka. Sebuah perusahaan yang memiliki komitmen terhadap pelestarian lingkungan akan memastikan bahwa produk dan layanan yang mereka tawarkan tidak merusak alam, tetapi justru bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia.

3. Contoh Praktik Pelestarian Lingkungan Berdasarkan Ajaran Islam

  • Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Bijak: Dalam Islam, kita diajarkan untuk menggunakan sumber daya alam dengan bijak dan tidak berlebihan. Sebuah perusahaan yang berbasis syariah harus memastikan bahwa setiap proses produksi dan konsumsi sumber daya alam dilakukan secara efisien dan berkelanjutan. Contoh praktiknya adalah penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan.

  • Investasi pada Proyek Ramah Lingkungan: Islam mendorong umatnya untuk berinvestasi pada hal-hal yang membawa manfaat untuk masyarakat dan lingkungan. Sebuah perusahaan yang berkomitmen pada pelestarian lingkungan akan menginvestasikan sebagian dari keuntungan mereka untuk proyek-proyek ramah lingkungan, seperti reboisasi, pembangunan infrastruktur hijau, dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.

  • Pengurangan Polusi dan Emisi Karbon: Mengingat pentingnya menjaga udara dan air bersih dalam Islam, perusahaan yang mematuhi prinsip syariah akan berusaha mengurangi polusi yang dihasilkan oleh kegiatan operasional mereka. Mereka mungkin akan berinvestasi pada teknologi yang dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara dan air di lingkungan sekitar.

4. Islam dan Keberlanjutan Bisnis

Keberlanjutan bisnis dalam Islam bukan hanya soal keuntungan finansial, tetapi juga soal tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sebuah perusahaan yang berjalan sesuai dengan ajaran Islam akan mematuhi prinsip keadilan, transparansi, dan keseimbangan, serta menjaga hak-hak makhluk hidup lain selain manusia. Dalam konteks ini, perusahaan yang mendalami ajaran Islam seharusnya memprioritaskan upaya pelestarian lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial mereka.

5. Pentingnya Sertifikasi Halal dan Syariah dalam Bisnis Ramah Lingkungan

Sertifikasi halal dan syariah bukan hanya menjamin kepatuhan terhadap prinsip keagamaan, tetapi juga memastikan bahwa perusahaan memenuhi standar keberlanjutan. Sertifikasi ini memberikan bukti bahwa perusahaan beroperasi dengan cara yang sesuai dengan hukum Islam, termasuk dalam hal keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun