Guru selalu update berbagai macam metode mengajar yang menyenangkan agar tidak monoton. Menyisipkan ice breaking dan game-game didalam kelas.
Inti dari pembelajaran bahasa asing adalah dengar, ikuti, teriakkan dan ulangi lagi. Guru membaca, siswa mendengar, lalu mengikuti ucapan guru, meneriakkan berkali-kali hingga materi terserap dengan baik. Metode pengulangan dan peneriakan sudah teruji bisa menginternalisasi bahasa baru ke dalam otak dan membangun refleks bahasa yang bertahan lama.Â
Selanjutnya selain dengar, ikuti, teriakkan dan ulangi lagi adalah menghafal secara bertahap. Kenapa menghafal? Karena perkembangan bisa melalui metode menghafal.Â
Contoh saja ketika mengajarkan sebuah kalimat idiom. Pertama, guru membaca idiom itu disusul penjelasan maknanya. Setelah murid paham, ngurus menuliskan di papan tulis idiom yang sudah dibacakan tadi lalu meminta murid untuk menyalinnya. Murid diminta membaca berulang-ulang idiom tersebut. Setelah dibaca berulang, guru menghapus sedikit demi sedikit kata dalam idiom tersebut sambil meminta murid membacanya dari awal hingga akhir dengan suara keras. Semakin sering dibaca, semakin banyak yang dihapus dan lama-lama papan tulis menjadi bersih.
Dalam pembelajaran bahasa asing, sebaiknya selama menerangkan guru tetap memakai bahasa asing tersebut tanpa dibumbui bahasa Indonesia sama sekali.Â
Selamat mencoba.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H