Mohon tunggu...
Elin Khanin
Elin Khanin Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Cerita

Membaca Buku, Menulis Cerita Romantis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Because of Pink

1 Agustus 2022   16:15 Diperbarui: 1 Agustus 2022   17:20 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Haduh, Jihan. Padahal niatku kan baik," gumam Fiki. 

Sejak kejadian itu Jihan sakit dan beberapa hari tak masuk sekolah. Malu membuatnya sengsara dan tak doyan makan, menyebabkan kondisinya ngedrop. 

Lalu keesokan harinya, Ustadzah Mufidah melakukan kroscek ke kelas Jihan. Karena ia tak begitu tahu apa sebenarnya yang membuat gadis itu hingga tak betah di pesantren. Sudah dua hari ia absen dan masih berada di rumah. Pesantren memberikan kelonggaran agar Jihan mendapat motivasi dari orang tuanya. 

"Ustadzah pengen tahu, sebenarnya Mbk Jihan kenapa sih. Kenapa sampai minta pindah?" Tanya Ustadzah Mufidah kepada teman sekelas Jihan di akhir pelajaran. 

Seluruh murid tampak saling melempar pandang. Baik yang putri maupun yang putra. Ada yang senyum-senyum geli, ada yang tenang saja, tak sedikit pula yang bisik-bisik. 

"Ayo jujur saja!" desak Ustadzah sambil mengamati satu persatu muridnya. 

"Eeeem ... Anu ... Itu us, Mbak Jihan emang gitu. Anaknya sensitif, gampang tersinggung. Dia sering mengira teman-temannya ngomongin dia, padahal ya enggak," jawab Marsya. Teman sebangku Jihan. Karena gadis itu belum masuk jadi dia duduk sendirian.

"Oooh," Ustadzah Mufidah mengangguk mengerti. 

"Kemarin Mbak Jihan sempat cerita sama Ustadzah sebelum pulang. Tapi ceritanya nggak jelas. Intinya dia nggak suka disindir dengan sebutan pink-pink gitu," lanjut Ustadzah mencoba mengingat-ingat obrolan dengan gadis berpipi kemerahan itu sebelum pulang. 

Sontak para santri terlihat menahan senyum. 

"Oooh, itu gini loh, Us ...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun