Revolusi teknologi yang lahir di tahun 4.0 yang menjadi kesuksesan dimana Sebagai pemimpin, Anda harus memiliki visi yang inovatif dan mampu melihat masa depan teknologi. Visi ini harus mencakup pemahaman tentang bagaimana teknologi dapat mengubah cara kerja dan membantu dalam mencapai tujuan bisnis. dan pemimpin juga harus Â
Memiliki keterampilan teknologi yang kuat sangat penting. Ini termasuk pemahaman tentang otomatisasi, analitik data, pembelajaran mesin, dan teknologi lainnya yang relevan dengan era Industri 4.0. Kepemimpinan digital melibatkan penggunaan teknologi untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan aktivitas organisasi. Ini termasuk penggunaan platform digital untuk kolaborasi, pengambilan keputusan berdasarkan data, dan komunikasi yang efektif. Â dimana setiap pemimpin mempunyai Tipe gayanya tersendiri yaitu :
1. Demokratis
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang sebelum membuat keputusan akan memperhitungkan masukan-masukan yang diterima dari orang yang dipimpinnya, seperti karyawan ataupun tim terkait lainnya. Di mana, tim dapat menyuarakan pendapat mereka secara bebas. dimana suatu gaya kepemimpinan yang sangat luar biasa disaat era 4.0 ini kita juga sangat membutuhkan tipe kepemimpinan ini karena dengan tipe kepemimpinan ini sebagai pemimpin yang mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Selain itu, dengan mendengarkan masukan dari orang yang dipimpinnya, pemimpin tersebut bisa menyelesaikan masalah sebagai usaha bersama sehingga kerja sama tim antara pemimpin dan orang yang dipimpinnya lebih kuatÂ
2. Otoriter
Tipe ini merupakan lawan dari kepemimpinan demokratis. Di mana, pemimpin dengan gaya ini merupakan pemimpin absolut, mereka biasanya sering mengambil keputusan, tanpa memikirkan orang yang terdampak keputusan yang diambil.
Selain itu kebebasan berpendapat tim yang dipimpinpun sangat terbatas, bahkan bisa dibilang hampir tidak ada. Biasanya pemimpin ini akan mengandalkan rasa takut atau proses pendisiplinan yang kuat. Sangat jarang kepemimpinan cara ini berhasil di sebuah perusahaan. Era Industri 4.0 adalah perubahan yang cepat, dan pemimpin harus siap untuk belajar dan beradaptasi. Ini melibatkan pembelajaran dari kesalahan, mengeksplorasi solusi baru, dan mengadaptasi diri dengan perubahan teknologi.Â
3. Delegatif
Gaya kepemimpinan ini adalah tipe pemimpin yang memberikan otoritas kepada tim yang dipimpinnya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Gaya kepemimpunan ini bisa meningkatkan kepercayaan dan kerja sama antara anggota tim dan pemimpinnya, sehingga diperlukan pengawasan agar tidak terjadi kebebasan yang berlebih.
4. Strategis
Pemimpin dengan gaya ini akan menempatkan dirinya antar tugas atau tujuan yang harus dicapai dan kesempatan untuk berkembang dari tugas yang diberikan. Pemimpin ini akan berusaha mengimbangi dan memastikan kodisi kerja setiap orang tetap kondusif dan stabil.
6. Transformasional
Pemimpin dengan gaya ini selalu mengubah timnya ke arah yang lebih baik, mulai dari menambah skill set dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan lebih cepat. Biasanya, mereka akan memberikan tugas awal kepada timnya berupa beban kerja standar dan deadline yang cukup lama. Jika dirasa tim tersebut bisa mengerjakan pekerjaan sesuai target, pemimpin mulai memberikan deadline yang lebih cepat.
7. Birokratis
Kepemimpinan birokratis adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada efisiensi, kepatuhan terhadap aturan, dan stabilitas dalam organisasi. Ini sering kali diasosiasikan dengan struktur organisasi yang terstruktur dan formal, di mana keputusan dibuat berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh tingkat tinggi manajemen dan birokrasi.Â
8. Moralis
gaya kepemimpinan yang paling menghargai bawahannya. Biasanya seorang pemimpin bergaya moralis sifatnya hangat dan sopan kepada semua orang. Pemimpin bergaya moralis pada dasarnya memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya.
9. Laissez-FaireÂ
Laissez-Faire adalah tipe gaya kepemimpinan yang cenderung pasif. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini akan membiarkan orang lain untuk mengambil keputusan. Pemimpin menyerahkan keputusan sepenuhnya ditangan kelompok. Â
10. AdministratifÂ
Gaya kepemimpinan administratif adalah pendekatan kepemimpinan yang berfokus pada efisiensi, disiplin, dan kepatuhan terhadap aturan. Pemimpin dengan gaya ini biasanya mengutamakan ketertiban, konsistensi, dan stabilitas dalam organisasi mereka serta memiliki tingkat kepercayaan tinggi terhadap aturan dan prosedur yang telah ditetapkan. Mereka mendorong pegawai untuk mematuhi aturan dan prosedur yang ada untuk mencapai efisiensi dan stabilitas dalam organisasi.Â
11. AnalitisÂ
Gaya kepemimpinan yang berfokus pada pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, fakta, dan informasi yang akurat dan terpercaya. Pemimpin analitis menggunakan data dan analisis untuk mendukung keputusan dan strategi organisasi. Pemimpin analitis sangat bergantung pada data untuk membuat keputusan. Mereka menggunakan analisis data untuk mengidentifikasi tren, mengevaluasi kinerja, dan membuat prediksi yang akurat dan juga Pemimpin analitis menggunakan data untuk mengkomunikasikan visi, tujuan, dan keputusan kepada tim dan stakeholder. Mereka menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya untuk mendukung pemahaman dan dukungan.Â
dimana dalam era 4.0 ini kita yang membutuhkan pemimpin yang Mengelola tim dan memfasilitasi komunikasi yang efektif  kunci sebagai untuk mengarahkan organisasi menuju kesuksesan. Ini termasuk kemampuan untuk mengkomunikasikan visi dan tujuan dengan jelas kepada tim dan stakeholder. Dalam era Industri 4.0, penting untuk memastikan bahwa praktik bisnis dan penggunaan teknologi mematuhi hukum dan standar etika. Ini melibatkan pemahaman tentang privasi data, keamanan informasi, dan kepatuhan terhadap regulasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H