Kenapa, ya, anak saya sulit hapal huruf?
Kok sulit ya, membedakan b dan d?
Dear parents, membaca adalah proses yang kompleks. Indra penglihatan, pendengaran, pengucapan dan otak kompak bekerja dalam waktu bersamaan. Membaca memerlukan fokus, kejelian pengamatan visual, persepsi auditori, daya ingat, bahasa dan motorik wicara. Masyaa Allah, luar biasa banyaknya ...
Sebelum anak belajar baca, ayo kita latih kesiapan bacanya. Berikut ini beberapa aspek yang perlu kita kembangkan.
1. Pengamatan visual.
Aspek ini dikembangkan dengan cara melatih kemampuannya untuk mengenal dan membedakan bentuk. Aspek ini dapat dikembangkan dengan cara bermain puzzle, maze, membedakan bentuk gambar lalu membedakan bentuk geometri. Berikutnya, baru berlatih membedakan bentuk huruf.
2. Persepsi auditori.
Melatih ketajaman pendengaran dengan cara membedakan suara. Prosesnya dimulai dari membedakan suara ibu, ayah, dan saudara-saudaranya. Selanjutnya, berlatih membedakan suara binatang; suara alam seperti hujan atau air terjun; suara sirine ambulans atau mobil polisi; lalu membedakan suara yang jauh dan dekat. Baru setelah itu membedakan suara huruf. Proses ini amat penting karena sebagai dasar dari kemampuan membedakan bunyi huruf yang mirip seperti b dan d.
3. Pelafalan kata
Pelafalan kata sangat penting manfaatnya dalam kemampuan baca. Artikulasi yang tepat akan mudah ditangkap oleh bagian otak bahasa sehingga otak akan mudah menyimpan kata tersebut dan memahaminya dengan tepat. Misalnya kata /farah/ diucapkan /parah/ tentu akan menimbulkan arti yang berbeda. Penting sekali berkomunikasi dengan artikulasi yang tepat agar anak dapat melihat dan menirukan pengucapan kata yang tepat sehingga orangtua membiasakan bertatap muka dengan anak saat berbicara. Kemampuan anak mengucapkan kata dengan tepat dibantu oleh kekuatan organ wicara yakni bibir, lidah, pipi, rahang. Kegiatan seperti menyedot minuman, meniup lilin atau balon, menggerakkan lidah (menjilat madu atau es krim) membantu menguatkan organ wicara anak.
4. Perbendaharaan kata
Kosakata akan sangat memudahkan anak dalam membaca. Jumlah kata yang disimpan dalam memorinya akan mendukung anak cepat mengenal kata.
Membacakannya buku cerita, mendongeng, ngobrol dua arah akan memperkaya kosakatanya.
5. Membedakan kanan dan kiri
Poin ini akan memudahkan anak dalam membedakan arah sehingga ia akan mampu membedakan bentuk huruf yang mirip seperti b dan d, p dan q.
6. Kemampuan motorik.Â
Kognitifnya anak terkait dengan pengenalan bentuk benda, pemahaman simbol, juga  mengingat. semua itu memerlukan fokus dan konsentrasi. fokus dan konsentrasi terkait erat dengan perkembangan motorik. Motorik yang kurang matang, seringkali menjadi penyebab kesulitan dalam membaca. Mengapa bisa begitu? Dengan kekuatan dan keseimabangan badan (motorik) anak akan lebih mampu duduk tenang sehingga ia bisa fokus dan konsentrasi. kemampuan persepsi visual akan berkembang sehingga anak mampu membedakan bentuk huruf. Â
Terutama persepsi tentang arah dan letak. Persepsi visual yang baik akan memudahkan anak dalam mengenali bentuk benda yang selanjutnya simbol-simbol huruf dalam tulisan. Sebaliknya anak yang sulit mempersepsi visual dia akan bingung untuk mengenal bentuk huruf apalagi membedakan simbol huruf yang hampir sama (b dengan d, m dengan n)
Dengan demikian, Â keseimbangan dan kekuatan tonus otot tubuhnya dapat dikuatkan melalui aktivitas jalan, lari, lompat, berdiri satu kaki secara bergantian, berjalan seimbang di garis lurus, bersepeda, berenang, dan engklek. Memanah pun sangat bisa menjadi salah satu kegiatan yang sangat baik untuk menguatkan kekuatan dan keseimbangan badan sehinga anak akan lebih fokus. Apabila anak fokus, ia akan mampu mengamati bentuk huruf.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H