Pemuda itu kembali tertawa, kali ini lebih keras.Â
Mau tak mau Diana ikut tersenyum juga.
"Kau gadis yang pandai dan menyenangkan." Dan ia mengulurkan tangannya.
"Aku Alex."
"Diana."
Mereka bertatapan beberapa saat - bicara dengan mata hati.
Pantai telah sepi dari pengunjung. Hanya beberapa orang penduduk lokal yang terlihat di kejauhan, sibuk dengan aktifitasnya masing-masing dan sama sekali tak memerhatikan mereka.
 Kemudian tiba-tiba pintu itu terbuka.Â
Sebuah pendar cahaya lembut bagai kabut yang berpusar di atas kepala mereka.
Diana mundur beberapa langkah memberi jarak.Â
Alex memosisikan diri tepat di bawah pusaran itu.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!