"Ah nggak kok, hehe ..." wajah Ann memerah, "Aku cuma ... yah, aku cuma ingin suatu hari bisa bertemu dengan kalian lagi."Â
"Pasti bertemu," jawab Armenia yakin.
"Hm ? Â Kok kamu yakin banget, Ar ?" tanya Ann.
"Melihat dari getaranmu saat ini, maka bisa kupastikan kau akan bertemu kami lagi nanti, entah kapan, dan dalam wujud yang bagaimana."
"Bagaimana caranya ?"
"Nanti akan ada caranya. Tetapi tidak dengan cara memegangi Peri seperti sebelumnya," Armenia melirik Xia sekilas.
"Oh. Ya. Benar. Aku benar-benar minta maaf soal itu," kata Ann sambil menatap Xia yang sedari tadi hanya diam saja.
"Lalu ... ehm ... Xia, apa kamu ... akan datang ke kamarku lagi ?" tanya Ann hati-hati.
"Entah," Xia mengangkat bahu acuh.
"Mmm ... aku janji deh, nggak akan memegangimu lagi saat kamu mau pergi."
"Huh !" Xia membuang muka.