Ann terkesima sesaat. Â Benar-benar dunia yang menarik.
Â
"Indah sekali ya pemandangan di Gaia ini," komentar Ann, "Sayang sekali manusia dulu memisahkan diri dari sini ya. Apa sih yang mereka inginkan sebenarnya ? Â Aku masih kurang mengerti."
"Selain yang sudah kukatakan tadi, soal kekuasaan, mereka juga punya satu minat khusus. Di bidang teknologi. Menurut mereka, semakin tinggi dan hebat teknologi yang mereka miliki, maka kedudukan mereka akan semakin tinggi di mata yang lainnya. Sementara kami disini tidak merasa bahwa itu adalah hal penting. Dan manusia merasa kesal karena yang lainnya tidak memuji dan memuja atas kehebatan mereka."
"Dan apa yang dianggap paling baik disini ? Â Di duniamu ?"
"Kami menjunjung tinggi persahabatan dan perdamaian. Apapun jenis dan bangsa kami. Kalaupun kami ingin bersaing, kami bersaing dalam menciptakan perdamaian. Coba kau pikir, jika semua bangsa berlomba untuk menciptakan suasana persahabatan dan perdamaian yg lebih baik dan lebih baik lagi secara terus menerus, apa yang akan terjadi ?"
"Dunia yang amat sangat damai."
"Benar. Sementara di duniamu, semua bangsa dan semua kelompok terus berlomba untuk lebih kuat, lebih canggih, lebih banyak jumlahnya, dan lalu apa yang terjadi ?"
"Dunia yang penuh peperangan."
"Benar. Itu semua tergantung pola pikir awal kalian. Apa yang ditanamkan oleh para pendahulu kalian, maka itulah yang akan diikuti oleh para keturunannya. Otak kalian sudah diatur untuk mempercayai bahwa kekuatan, kehebatan, kekuasaan, kekayaan dan teknologi, adalah nomor satu dalam kehidupan. Tak ada yang lain."
"Kamu benar. Di Bumi, bangsa atau kelompok yang berhasil menemukan teknologi canggih terbaru, pasti akan merasa menjadi yang paling berkuasa. Kenapa ya manusia nggak bisa berpikir seperti kalian ?"