“Aduh iya ya. Serem.”
“Lagian kakak ketemu cewek begitu dimana sih. Huh. Aneh.”
Doni tertawa.
“Din, kakak tahu kok kamu nggak suka sama Anggi. Tapi kan kasus sleepwalking bisa terjadi pada siapa saja. Bukan karena personalnya aneh atau gimana. Mungkin karena dia kecapekan atau sedang adaptasi dengan tempat tinggal baru.”
Dini mengerucutkan bibir memperjelas rasa tidak sukanya.
“Begini aja. Kalau nanti kamu lihat dia sleepwalking lagi, kamu bangunin dia. Supaya ada bukti kalau dia memang melakukannya. Soalnya kalau kakak bilang ke dia langsung, nanti dia nggak percaya dan menganggap kamu yang mengada-ada. Karena dia tahu kamu nggak suka sama dia.”
“Ih. Nggak mau. Kakak nggak tahu ya, pernah ada kejadian orang yang dibangunkan waktu sleepwalking lalu terkejut dan langsung menyerang orang yang membangunkannya ? Mungkin karena kesadarannya belum kembali sepenuhnya, dia jadi terkejut dan reflek bergerak untuk membela diri. Atau mungkin terpengaruh isi mimpinya saat sedang sleepwalking.”
“Wah, begitu ya ?”
“Iya kak. Katanya lebih baik kalau kita tuntun aja orang itu kembali ke kamar. Kalau dibangunkan nanti dia kaget dan cenderung bersikap agresif.”
Doni mengerutkan kening berpikir.
“Begini aja Kak. Kakak simpan handphone di bawah bantal. Pakai mode getar aja. Jangan dering. Nanti Kak Anggi ikutan kaget. Terus kalau aku lihat Kak Anggi sleepwalking lagi, aku telepon kakak. Nah kakak langsung keluar dan bawa dia masuk ke kamar lagi. Gimana ?’