…….
“Bersiap memasuki Portal Cyenne!” seru Celaeno sembari berkonsentrasi pada layar navigasi-satu di hadapannya.
Semua duduk di kursi masing-masing dan mengaktifkan kunci pengaman.
Lantai terasa bergetar. Dengungan hampa udara memenuhi gendang telinga.
“Kau tidak akan menyesal ikut kesana kak,“ ujar Merope setelah mereka bisa saling mendengar lagi, “Tempatnya indah sekali. Juga menyehatkan. Air danaunya masih sangat murni karena tidak ada yang berani masuk kesana. Para penduduk sekitar menganggap hutan lebat itu dihuni oleh makhluk halus.”
“Padahal sebenarnya tidak ada apa-apa di dalam sana,” Sterope melanjutkan, “Area hutan itu dipenuhi oleh tumbuhan sejenis perdu yang mengandung zat halusinogen klasifikasi B. Goresan sekecil apapun pada setiap lembar daunnya dapat membuat zat tersebut menyebar di udara. Dan siapapun yang menghirupnya akan mengalami halusinasi yang biasanya menyeramkan. Kecuali kita tentunya. Efek halusinasinya juga bisa bertambah parah akibat kerapatan molekul udara di hutan itu yang sangat renggang. Kurasa di dalam tanahnya memiliki kandungan…..”
“Tunggu dulu,” potong Electra, “Hutan ? Kita akan berlibur di hutan ? Kak Maia, memangnya kendaraan kuno-mu ini dilengkapi dengan perisai-dimensi ?”
“Tentu saja tidak,” sahut Maia sambil tersenyum pada Celaeno yang duduk di sampingnya, “Ini kan model lama.”
“Apa ?” Electra bertambah gusar, “Lalu bagaimana caranya kita akan mendarat dengan ukuran sebesar ini ? Katamu tadi hutannya lebat, Merope ? Dan aku yakin barang rongsokan ini bahkan tidak memiliki pintu-teleport kan ? Aku hanya melihat sebuah tangga pendek di ujung sana !”
“Siapa yang bilang kita akan mendarat kak ? Itu sih terlalu biasa dan tidak mengasikkan,” Alcyone membuka kotak besar yang tadi diletakkannya di atas meja, “Kita akan turun menggunakan ini.”