“Kamu… ada disitu ya ?” tanyanya pelan.
Aku terpana.
“Halo…? Kamu ada disitu kan….? Kamu tadi panggil aku ya?” tanya Nanda lagi dengan suara lebih keras.
Teman-teman Nanda memperhatikannya dari belakang dengan heran.
Dia bisa mendengar panggilanku ?
Dan akupun bisa mendengarnya dari dalam sini ?
Eh, tunggu dulu. Nanda tidak menggerakkan bibirnya sama sekali sejak tadi.
Apakah…. ini…… suara hatinya ?
Nanda mendekat ke dinding. Aku juga mendekat.
Aku tahu dia tak bisa melihatku, walaupun matanya menatap tepat kepadaku. Bola matanya terlihat bening dan indah dalam jarak sedekat ini.
“Kamu …. siapa sih….,” tanyanya sembari mengulurkan tangan perlahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!