bahwa kita hanyalah pejalan, Â
yang meniti takdir di atas titian rapuh, Â
mengayuh doa dalam lautan ikhtiar Â
dan pada akhirnya, menyerahkan seluruh mimpi pada tangan-Nya.
Anakku, di setiap langkahmu, Â
terdapat kasih yang kurawat dalam diam, Â
dan kesabaran yang kuciptakan dari pecahan-pecahan doa
Mungkin aku belum melihat akhir dari perjalananmu, Â
tapi kutahu, Â
Allah adalah hulu dan muara segalanya, Â
dan pada-Nya, segala jawaban akan bermuara, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!