SUDAHLAH
Sudahlah,
pada lipatan kenangan tautan bibir kita
hanya sebatas bhama tiba-tiba, dari pelukan hujanÂ
tangan-tangan yang bertaut di bawah rerintik
kata-kata yang sama kita ejaÂ
pun jika menjadi bilur sepanjang ingatan
ku hapus bersama arunika dengan berbait astu
Perkara hujan mencipta ribuan tetes airmata
Atas kepergian, bukankah itu sementara
Seperti kepergian diksi,
Nyatanya syair ini terhampar hambar
Kita hanya butiran pasir, bertaruh waktu
Menghitung hempasan badai
Sudahlah,
Mari hapus segala yang mencipta siksa
Kira arungi senja kesendirian,Â
Puisikan piece lily terangguk hujan
Di taman jiwa
Menunggu hujan reda, dalam seranum rindu
Bandung, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H