tepi dermaga sore itu, biasa
lalu lalang pompong, boat dan ferry
suara-suara tak asing mengisi ruang kepala
sisakan selembar kenangan
dalam kaleng minuman yang mengapung
dermaga menderitkan nasib
di timpa pagutan lumut
kita candai buih-buih mencecah waktu
yang sia-sia
kini, berabad sudah,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!