Biarlah, akan terkikis waktu
Aku negeri asing pada diriku, tak lagi mengenal kaki dan mata
Kulihat camar manja bercumbu di atas batu, sama saja.
Tak ada beda berlari atau berjalan, tak lagi mampu membedakan
Antara rindu dan pilu, benci apa rindu
Antara lipatan ombak itu ku tumpuk semua sepi
Biar laut menyusut, aku tak jua mampu berinsut
Aku tak apa-apa, atau mungkin sudah gila
Karena sudah tak berasa apa-apa,
Biarkan aku mengeja lupa karena jemariku
Tak lagi mahir menulis syair
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!