Rizal De Loesie
Seperti kembali ke negeri asing, kucari semua alamat sumpah
Tengah samudra berkayuh dengan waktu, hanya tepi gulita
Menari-nari disengat ingatan. Hanya cawan kopi yang dingin
Karena aku telah bermandi sunyi, laut jua menyemai angin
ku basuh jemari yang sempat menuliskan puisi,
Antara dua lipatan ombak ku simpan rapi-rapi
Tentang kamu, tentang siapa saja pembuat luka
Tentang nyanyian pesisir rindu yang kelu
Mungkin, di batu karang itu goresan namamu
Biarlah, akan terkikis waktu
Aku negeri asing pada diriku, tak lagi mengenal kaki dan mata
Kulihat camar manja bercumbu di atas batu, sama saja.
Tak ada beda berlari atau berjalan, tak lagi mampu membedakan
Antara rindu dan pilu, benci apa rindu
Antara lipatan ombak itu ku tumpuk semua sepi
Biar laut menyusut, aku tak jua mampu berinsut
Aku tak apa-apa, atau mungkin sudah gila
Karena sudah tak berasa apa-apa,
Biarkan aku mengeja lupa karena jemariku
Tak lagi mahir menulis syair
Biar mengalir bagaikan tadir
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI