Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sampan Letih (Distopia)

14 Agustus 2023   20:12 Diperbarui: 14 Agustus 2023   20:18 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rizal De Loesie

Matahari runcing mencengkram ubun, 

benih tumbuh diajari musim, teriakan kebencian dan caci maki

Berlayar ditengah badai keraguan,

sebagian tumbuh antara pohon teduh kekuasaan

Hari mengajari banyak tema puisi

di taman-taman dan selokan...

Sekeras apakah hati, 

terbiasa menyaksikan, mendengarkan ujung sajak tak harmoni

sungai kering susunan diksi

Kata mewujud janji, sampai tiba ........

Waktu untuk menjaga lupa....

Mungkin syair tak se asam dulu,

dari Surau -surau itu, suara mengajarkan

mengeja kata, kata hati

Puisiku mati suri......

Jemari kian lepuh mengusap air mata

sungai meninggalkan jejak kaki,

dari batuan kerasnya arah jalan pulang

Lindap langit meruak gulita senjakala,

perahu tersandar letih ....

berlarik sajak menjadi cadik

tetaplah berlayar sepanjang kata

.......

Kota Bandung, 10 Juni 2023

Rizal De Loesie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun