Waktu untuk menjaga lupa....
Mungkin syair tak se asam dulu,
dari Surau -surau itu, suara mengajarkan
mengeja kata, kata hati
Puisiku mati suri......
Jemari kian lepuh mengusap air mata
sungai meninggalkan jejak kaki,
dari batuan kerasnya arah jalan pulang
Lindap langit meruak gulita senjakala,
perahu tersandar letih ....
berlarik sajak menjadi cadik
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!