Dari masa teramat purba,
Dari cadas-cadas yang tersandar puluhan tahun
Aku hapal, tiap tiupan angin
Aku hafal suara matahari atau bulan
Di tiap jengkal tangkai mawar yang selalu patah
Sepanjang titian rel itu,
Masih tercecer rangkai kisah perjalanan rindu
Jari yang menyatu di bawah rerintik hujan bisu
Malam yang perawan. Mengikuti lingkaran pagar waktu
Di titik yang paling hening
Akankah kutanak  kata-kata maaf
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!