Asih hanya mendesah panjang dan melepas dekapan Yuda perlahan. Tatapannya jauh ke depan.
"Aku takut Aa, entah apa yang aku takutkan"
Yuda hanya diam sejenak. Sama dengan Asih Yuda juga memandang jauh ke depan.
"demi masa depan kita"
Hanya kata itu yang keluar dari mulut Yuda. Hatinya juga tercekat sama dengan Asih. Tetapi sebagai seorang laki-laki Yuda masih bisa menyembunyikan amukan ombak perasaannya. Dia juga larut dalam pergulatan batin. Takut berpisah dengan Asih yang selama ini sebagai kekasih menikmati senja.
**
Di Jakarta Yuda bergabung bersama rekan-rekan barunya satu tim penyelamatan hutan Sumatera. Mengikuti pembekalan dulu beberapa hari dan selanjutnya diberangkatkan ke Sumatera.
**
Kini hari-hari sepi itu teramat panjang, lorong-lorong gelap harus dilewati Asih tanpa Yuda. Yuda sang kekasih yang dilepas pergi mencari kehidupan baru untuk suatu saat kebali kepelukan Asih ternyata telah kembali kepelukan Tuhan Yang Mahaesa. Yuda gugur dalam tugasnya di pedalaman Sumatera menyelamatkan hutan dari kebakaran.
Setiap senja adalah saat kebersamaan dengan Yuda dirasakan Asih, di tepi sungai bening yang biasa mereka kinjungi berdua. Bayangan Yuda begitu nyata. Terkadang dari sebongkah batu atau pohon tetapi menghilang disentuh Asih.
Selesai