Sepasang rel di stasiun itu bagai sepasang lengan
Tak lagi merangkul rindu yang terbungkus
Dalam ransel perjalanan malam
Sampai kaki langit menyindir,
Isi kepala mengejar derit lokomotif
Terhenti sejenak, mengeja napas
Antara bangku sepanjang peron
*
Di sini, stasiun Malang
Bertahun telah membekas dalam ruang kepala
Saat kepergian itu.
*
Jemari yang lepas mengucap salam perpisahan
Mengecup punggung waktu kian jauh
*
Kini, stasiun Malang
Di benak masih seperti bertahun lalu
Bangku yang telah memisahkan langkah
Masih tumbuh antara rambut keperakan
*
Kedatangan adalah perayaan, harusnya
Tetapi engkau tiada lagi, walau untuk sekadar
berucapkan salam
*
Selembar pagi, di kota Malang masih ku cium
Bunga mawar yang pernah kuselipkan di rambutmu
Kini akan kutaburkan di pusara
Sepenuh cinta...
**
*****Buat Seorang sahabat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI