Dalam cengkeram diam yang kuamanatkan sebagai sunyi
Hanya suara desau angin dan debu yang mengabar risau
Namun engkau tak lagi terbaca kenangan
Karena kata-kata telah hinggap ditembang lengang
*
Setelah jubah malam pernah jatuh
Bersama derai airmata yang sulit luruh
Aku menjelma suara riuh yang tak pernah padam
Mengeja diam-diam nama
Bukan lagi tentang dirimu yang qatam
*
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!