Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendoakan Kota

9 Maret 2020   08:05 Diperbarui: 9 Maret 2020   08:43 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rizal De Loesie

Kuseduh kata menjadi kopi,

Seperti bunga dan laron taman nan sibuk

Perempuan penjual kembang di gaun cepak

Mengejar kerlip lampu redup prapatan

Telah kutitipkan setangkai mawar

Pada puisi tak habis kuseduh lagi

Membuka pintu langit

Ah kota yang luka

Memerankan cahaya meliuk-liuk

Sepanjang peron dan lampu

Telah menua sujud dan rukuk

Malam memeras keringatnya sampai ke kali

Yang dipenuhi ampas kopi

Dari dada yang berisi

Kuseduh lagi kata untuk melupa,

Memenjarakan akal, mematung ingatan

Kembali pada buku yang tersusun

Mencari dan mengakali sebait kalimat tanya

Yang kusebut do'a

Bandung, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun