Menjadi kepak-kepak camar menyauk buih
Selebihnya yang kutahu, senja menghilangkan jejak
Sepanjang pantai kenangan itu,
Menjelma puisi-puisi manis segaris senyummu
Engkau meruap dalam desir darah,
Engkau mengawang dalam lenggang malam
Yang sulit aku hapus  dengan lembaran gulita
Tiupan angin selembut gaunmu  porak porandakan jiwa
Menjadi badai tak usai-usai, sampai senja tiada
Tak sepatah sapa mampu berucap pada malam
Yang menjadi  mimpi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!