Aku melepas nafas lagi dan menikmati sejuk ini, menikmati  kopi  dan angin.
Aku ingin gurat sajak-sajak, imajinasi dan inspirasiku mulai mengalir dan mendesak bagai lahar Tangkuban Prahu.
menunggu matahari rebahÂ
antara tabir awan  indah
Warna  kemilau dirimu,Â
Rekah pada senyum
Takjup menimbang ragu
hati yang gagu
*
Engkau merupa desir angin
Memilin dingin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!